Pages


Kamis, 17 Oktober 2013

“ PEKAN KEBUDAYAAN ACEH VI “


   Oleh : SULAIMAN.A.GANI
 ==============================
Ngoen Kru seumangat, Rahmat meulimpah
Loen pujoe Allah, sidroe yang  Esa
Seulawuet saleum, keu  Rasulullah
Utusan Allah, Ban sigoem  Donya

Loem Puphoen kalam, loen khuen Bisminlah
Loen mula kisah,  seujarah  P K A
Kareuna bunoe, ngoen  izin Allah
Presiden troek langkah, buka  P K A

Bapak  SBY, keunoe troek langkah
Seuramoe meukah, hilat  Budaya
Geuba ngoen meutri, rame meuleupah
Jak peumeriah, Aceh  meupesta

P K A  keunam, Rakan meutuah
Bandum daerah, pamer Budaya
dalam Propinsi, Seuramoe  Meukah
Seuniman meugah, Bandum troek Teuka

Pusaka Indatu, Seuramoe  Meukah
Bandum Peuleumah, Nibak  P K A
Rapa-i daboeh, tuboeh han beukah
Doa khalifah, beusoe  meunila

Seudati Tunang, Meutulak kisah
Saman geupeugah, seujarah bangsa
Rapa-i geleng, Nasyid Kasidah
Bandum seujarah, pusaka  maja

Bandum Tarian, sinan peuleumah
Seuramoe Meukah, peudueh Budaya
Piasan Rakyat, layang ngoen galah
Geudeu geudue sah, disinan pih na

Sapue tan tinggai, bandum peuleumah
Bandum Daerah, meulomba lomba
Asoe PKA, kalhueh lon peugah
Jinoe seujarah, bacut lon rika
 
Seujarah P KA,  Bacut  loen kisah
Bacut loen peugah, bak  asai mula
Riwang u likoet, Rakan meutuah
Baca Seujarah, yoeh phoen P K A

Ali Hasyimi, meunyang phoen gagah
Masa Peurintah, Gubernur  Dista
Syamaun Gaharu, Panglima Hamzah
Goebnyan peurintah, Peugoet  P KA

Neubaca keudroe, kiban seujarah
Kalhueh lon surah, tinggai  neubaca
Supaya muphoem, ummi ngoen Ayah
Bek salah kaprah, seujarah bangsa
( Tgk Diyueb bruek, 20 September 2013 )

SEJARAH PEKAN KEBUDAYAAN ACEH
=========================================
Pekan Kebudayan Aceh (PKA) merupakan event eksebisi budaya yang diselenggarakan selama lima tahun sekali. Sebagai sebuah event bergengsi, tentunya perhelatan kegiatan ini sudah ditunggu-tunggu oleh segenap lapisan masyarakat Aceh. Perhelatan Pekan Kebudayaan Aceh yang menam pilkan atraksi budaya dari berbagai daerah di Aceh mampu menjadi ajang untuk mempromosikan budaya dan produkproduk budaya masyarakat Aceh. Dalam perjalanannya, Pekan Kebudayaan Aceh telah diselenggarakan selama enam kali, (penyelenggaran pada tahun 2013 ini merupakan Pelaksanaan Pekan Kebudayaan Aceh yang ke-6). Pekan Kebudayaan Aceh pertama kali diselenggarakan pada tahun 1958, di gagas oleh Gubernur Aceh Ali Hasymy, Ketua Penguasa Perang/Panglima Komando Daerah Militer Aceh Letkol Syamaun Gaharu, dan T. Hamzah Bendahara. Ide untuk melaksanakan PKA I dilatar belakangi oleh keinginan untuk memulihkan Aceh pasca peristiwa DI/TII pada tahun 1950-an. Usaha untuk memulihkan Aceh juga dilakukan oleh pelajar dan masyarakat di luar Aceh. Masyarakat dan mahasiswa Aceh yang berada di Bandung yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Seulawah mengadakan kongres pada tahun 1956 di Jakarta yang dipimpin oleh AK Yacoby. Pada tahun yang sama juga diakadakan Kongres Kilat Masyarakat Aceh di Medan dipimpin oleh Nur Nikmat dan Said Ibrahim. Selain itu juga diadakan reuni di Jogjakarta. Salah satu hasil dari gagasan yang terwujud adalah membangun kembali pendidikan melalui Kopelma Darussalam. Motivasi lain dari PKA I adalah kenyataan sejarah bahwa Aceh masa lampau kaya akan budaya. Penyelenggaraan PKA I pada akhirnya memberi arti positif bagi masyarakat Aceh yakni terbentuknya Propinsi Daerah Istimewa Aceh serta berdirinya Kopelma Darussalam pada tahun 1959. Penyelenggaraan PKA I yang dianggap berhasil memulihkan kondisi Aceh, namun ternyata dalam perjalanannya event budaya ini tidak langsung berkelanjutan.Penyelenggaraan PKA II baru dilaksanakan pada tahun 1972. Hal ini disebabkan oleh kondisi politik Indonesia saat itu yang mengalami pasang surut. PKA II digagas oleh Muzakkir Walad (Gubernur Kepala Daerah Istimewa Aceh), Mayjen Aang Hanafi (Pangdam I Iskandar Muda), Drs.Marzuki Nyakman (Wakil Gubernur),Brigjen A. Rivai Harahap (Kepala Staf Kodam I) dan Prof. A. Madjid Ibrahim,kala iu masih menjabat sebagai Rektor Universitas Syiah Kuala sekaligus ketua Aceh Development Board. PKA II dibuka oleh Menteri Penerangan H. Budiarjo dan ditutup oleh Ibu Tien Soeharto.Tahun 1988 diselenggarakan PKA III yang digagas oleh gubernur Ibrahim Hasan. Setelah 16 tahun vakum, barulah pada Agustus 2004 diselenggarakan PKA IV dan pembukaannya dihadiri oleh Presiden Megawati dan dipusatkan di Taman Ratu Safiatuddin. Penyelenggaraan PKA IV digagas oleh gubernur Abdullah Puteh. Yang istimewa dari PKA IV adalah gagasan membangun miniatur Aceh pada satu lokasi yang menyerupai Taman Mini Indonesia, yang kemudian diberi nama Taman Ratu Safituddin. Tujuannya adalah untuk menunjukkan kepada masyarakat luas mengenai arsitektur rumah tradisional yang ada di seluruh Aceh. PKA IV merupakan momentum baru dalam penyelenggaraan PKA pada tahun-tahun berikutnya. Setelah sukses terselenggaranya PKA IV, pemerintah Aceh menetapkan PKA menjadi event tetap yang diselenggarakan dalam rentang lima tahun sekali. PKA V diselenggarakan pada tanggal 2-11 Agustus 2009. Animo masyarakat yang berkunjung dan memeriahkan PKA V menjadi bukti kuat jati diri rakyat Aceh akan identitas budaya yang tidak pernah lekang bahkan setelah didera oleh penderitataan akibat konflik yang berkepanjangan dan musibah besar, gempa dan tsunami Aceh yang terjadi pada tahun 2004. Tepat hari ini, perhelatan PKA VI tahun 2013 ini juga dipusatkan di Taman Ratu Safiatuddin. Seperti perhelatan PKA-PKA sebelumnya, PKA VI dengan motto “Aceh Satu Bersama, Bersama Dalam Budaya, Bersama Dalam Sejarah” ini, juga menampilkan berbagai atraksi budaya dan benda-benda budaya Aceh. Penyelenggaraan PKA VI yang dilaksanakan bersamaan dengan Visit Aceh Year ini menjadi momentum tepat dalam mempromosikan budaya Aceh. Diharapkan dengan event ini khasanah budaya Aceh dapat dikenal secara lebih luas, dan menjadi ajang promosi wisata budaya sehingga dapat memberi dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat Aceh secara keseluruhan. Selain itu, diharapkan melalui momentum PKA VI dapat mempersatukan seluruh masyarakat Aceh dalam sebuah identitas ke-Acehan yang kaya, otentik sekaligus berkarakter. n Penulis adalah : Staf Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Pekan Kebudayaan aceh pertama kali diselenggarakan pada tahun 1958, di gagas oleh Gubernur aceh ali hasymy,Ketua Penguasa Perang/Panglima Komando Daerah militer aceh Letkol syamaun Gaharu, dan t. Hamzah bendahara. ide untuk melaksanakan PKa i dilatar belakangi oleh keinginan untuk memulihkan aceh pasca peristiwa DI/TII pada tahun 1950-an.
( Sumber : website : Bappeda.Acehprov.go.id )

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar FB :