Pages


Kamis, 07 Maret 2013

SYA'IR HADHRATUSHY SYEKH MAULANA


H. MUDA WALY AL-KHALIDY
══════════════════════════════
RABITHAH DALAM ISLAM
═════════════════════════
Rabithah ialah, hubungan ikatan,,
Sesama hamba Tuhan, di dunia ini,,
Rabithah ini harus dikerjakan,,
Seperti diperintahkan, junjungan Nabi,,

Rabithah ini, bermacam-macam,,
Sesuai keadaan, dan situasi,,
Rabithah Islamiah, dimaksudkan,,
Hubungan ke islaman, pengikut Nabi,,

Rabithah Imamah, dalam sembahyang,,
Diwajibkan atas, yang mengikuti,,
Bila Rabithah, tidak dikerjakan,,
Batal sembahyang, tidak ada arti,,

Ketika takbir, harus dini'atkan,,
Mengikuti imam, dalam shalat ini,,
Selama shalat, dikerjakan,,
Jangan diputuskan, Rabithah ini,,

Rabithah shalat, dimaksudkan,,
Menunggu sembahyang, berikutnya lagi,,
Menunggu sembahyang, adalah sembahyang,,
Selama dikerjakan, Rabithah ini,,

Murid dan guru, ada hubungan,,
Tidak bisa diputuskan, wahai ya akhi,,
Saidina Ali, pernah mengatakan,,
Gurumu adalah, tuan yang dihormati,,

Dalam thariqat, ada kekhususan,,
Guru dinamakan, sebagai Mursyidi,,
Hubungan ini, jangan diputuskan,,
Ini dinamakan, Rabithah Mursyidi,,

Ada Rabithah, Masyaikhul Kiram,,
Yaitu hubungan, dengan 'Ulama Sufi,,
'Ulama Sufi, kekasih Tuhan,,
Karena ketaqwaan, kepada ILAHI,,
Mudah-mudahan, kita dapat undangan,,
Untuk dikumpulkan, dengan 'Ulama Sufi,,
Demikian disebutkan, dalam Al-Qur'an,,
Coba perhatikan, surat Al-Fajri,,

Rabithah mati/Rabithah kuburan,,
Sangat dianjurkan, oleh Nabi,,
Supaya bertambah, amal kebaikan,,
Serta menjauhkan, larangan ILAHI,,

Membayangkan, akan kematian,,
Seakan-akan, kita sudah mati,,
Jenazah kita, telah dikubujurkan,,
Dengan tangisan, sanak famili,,

Mayat kita, terus dimandikan,,
Dan dikafankan, dengan kain putih,,
Kemudian kita, di sembahyangkan,,
Oleh ikhwan, secara Islami,,

Setelah manyat kita, dishalatkan,,
Dimasukkan, dalam peti mati,,
Jenazah kita, dikebumikan,,
Masuk kuburan, yang sangat sepi,,

Dalam kuburan, kita sendirian,,
Tidak ada teman, yang mengawani,,
Hanya amal shaleh, yang kita kerjakan,,
Akan menerangkan, kubur kita nanti,,

Munkar Nakir, tiba-tiba datang,,
Mengajukan pertanyaan, bertubi-tubi,,
Kalau kita, lancar memberi jawaban,,
Pasti kita aman, di akhirat nanti,,

Kalau salah, memberi jawaban,,
Mendapat siksaan, pedih sekali,,
Kita disiksa, sepanjang zaman,,
Tanpa belas kasihan, wahai ya akhi,,

Kita dibangkitkan, dan dikumpulkan,,
Dipadang mahsyar, luas sekali,,
Bermacam bahaya, datang menghadang,,
Akan dirasakan, di akhirat nanti,,
Semoga kita, dapat dikumpulkan,,
Dan dipertemukan, dengan Nabi,,
Ditengah-tengah, hamba pilihan,,
Bersama dengan, Bapak Rohani,,

Ingat mati, ingat kuburan,,
Jangan lupakan, sepanjang hari,,
Tingkatkanlah, amal kebajikan,,
Sebagai bekalan, untuk kita nanti,,

Ini disebut, Rabithah Kuburan,,
Juga dinamakan, Rabithah Mati,,
Kerana itu, jangan takut mati,,
Tetapi jangan, mencari mati,,

Hendaklah kita, rindukan mati,,
Dengan persiapan, sejak waktu dini,,
Pintu gerbang, menemui ILAHI,,
Ialah dengan, menjalani mati,,

Di ambil dari : Panduan Dzikir & Do'a Bersama.
Pembimbing : Abuya Tgk. H. Djamaluddin Waly AL-MURSYID

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar FB :