Oleh : SULAIMAN.A.GANI
===================================
Assalammua’laikom, warahmatullah
Alhamdulillah, pujoe Rabbana
Seulawuet saleum, keu rasulullah
Yang ba risalah, ban sigoem donya
Lhuehnyan saleum lon, sion keuruetah
Saboeh masalah, tanyoeng bak gata
Dalam grup pantone, nazam hikayah
Meunoe ban ulah, su ue
bak gata
Tatuloeng jawueb, rakan meutuah
Bek cangklak leupah, bak peugah haba
Meunoe sualan, rakan meutuah
Meunoe ban ulah, simak
beusigra
Na sidroe urueng, geuwoe
bak Allah
Manyet seumeugah, pakriban
haba
Pue na di wasiet,
nyawoeng jipeugah
Di Rasulullah, kiban
meusabda
Toeh keujadian,
pakriban ulah
Tacuba peugah,
kiban calitra
Meunyoe sit hanjuet, sualan
tapeuglah
Deungoen tabri Nas, Hadis
Maulana
Kupue sit cangklak, haba
tapeugah
Goeb tayue langkah,
lawan ngoen gata
Meutitik pusat, anuek ban geulhah
Mantoeng on lawah, bak pusat gata
Mantoeng bee pisang, plok dot bak babah
Goeb tayue
langkah, lawan ngoen gata
Meunyoe sit hanjuet, gata nyoe peuglah
Tawoe bak nan bah, jak
tanyoeng sigra
Meuhoe nek mandoe, neucuba surah
Neucuba peugah, haruetoe
makna
Bek rugoe tuha, su
on keupiyah
Droe gata peugah,
mantan panglima
Ketika
Roh Keluar Dari Jazadnya.
===========================================
Roh berkata dan seluruh isi alam yang ada di langit atau bumi akan mendengarnya
kecuali jin dan manusia.
Apabila mayat dimandikan,lalu roh berkata: “Wahai orang yang memandikan, aku
minta kepadamu karana Allah, untuk melepaskan pakaianku dengan perlahan-lahan
sebab pada saat ini aku beristirahat dari seretan malaikat maut".
Selepas itu, mayat pula bersuara sambil merayu: "Wahai orang yang
memandikan, janganlah engkau menuangkan airmu dalam keadaan panas. Begitu juga
jangan menuangnya dengan air yang dingin kerana tubuhku terbakar apabila
terlepasnya roh dari tubuh".
Apabila dimandikan, roh sekali lagi merayu : "Demi Allah, wahai orang yang
memandikan jangan engkau menggosok aku dengan kuat sebab tubuhku luka-luka
dengan keluarnya roh". Setelah dimandikan dan di kafanni, telapak kaki
mayat di ikat dan ia pun memanggil-manggil dan berpesan lagi supaya jangan di
ikat terlalu kuat serta mengafani kepalanya kerana ingin melihat wajahnya sendiri,
anak-anak, isteri atau suami buat terakhir kalinya, karena tidak dapat melihat
lagi sampai Hari Kiamat.
Setelah keluar dari rumah lalu ia berpesan : "Demi Allah, wahai jemaahku,
aku telah meniggalkan isteriku menjadi Janda. Maka janganlah kamu menyakitinya.
Anak-anakku telah menjadi yatim dan janganlah kalian Menyakiti mereka.
Sesungguhnya pada hari itu aku telah keluar dari rumahku dan aku tidak akan
dapat kembali kepada mereka untuk selama-lamanya". Sesudah mayat
diletakkan pada keranda, sekali lagi diserunya kepada jemaah supaya jangan
mempercepatkan mayatnya ke kubur selagi belum mendengar suara anak-anak dan
sanak saudara untuk terakhir kalinya.
Sesudah dibawa dan melangkah sebanyak tiga langkah dari rumah, roh pula
berpesan: " Wahai Kekasihku, wahai saudaraku dan wahai anak-anakku, jangan
kamu diperdaya dunia sebagaimana ia memperdayakan aku dan janganlah kamu lalai
saat ini sebagaimana ia melalaikan aku". "Sesungguhnya aku tinggalkan
apa yang aku telah aku kumpulkan untuk warisku dan sedikitpun mereka tidak mau
menanggung kesalahanku". "Adapun didunia, Allah menghisab aku,
padahal kamu merasa senang dengan keduniaan. Dan mereka juga tidak mau
mendoakan aku".
Ada satu riwayat dari Abi Qalabah mengenai mimpi beliau yang melihat kubur
pecah. Lalu mayat-mayat itu keluar dan duduk di tepi kubur masing-masing. Tidak
seorang pun ada tanda-tanda memperoleh nur di muka mereka. Dalam mimpi itu, Abi
Qalabah dapat melihat tetangganya juga dalam keadaan yang sama. Lalu dia
bertanya kepada mayat tetangganya mengenai ketiadaan nur itu. Maka mayat itu
menjawab: "Sesungguhnya bagi mereka yang memperoleh nur adalah karena
petunjuk dari anak-anak dan teman-teman. Sebaliknya aku mempunyai anak-anak
yang tidak soleh dan tidak pernah mendoakan aku".
Setelah mendengar jawaban mayat itu, Abi Qalabah pun terjaga. Pada malam itu
juga dia memanggil anak tetangganya dan menceritakan apa yang di lihatnya dalam
mimpi mengenai ayah mereka. Mendengar keadaan itu, anak-anak tetangganya itu
berjanji di hadapan Abi Qalabah akan mendo’akan dan bersedekah untuk ayahnya.
Tak lama setelah itu, Abi Qalabah sekali lagi bermimpi melihat tetangganya.
Kali ini tetangganya sudah ada nur dimukanya dan kelihatan lebih terang
daripada matahari.
Baginda Rasullullah SAW bersabda: Apabila telah sampai ajal seseorang maka akan
masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam badan dan
kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua telapak kakinya sehingga sampai
kelutut. Setelah itu datang pula sekumpulan malaikat yang lain masuk menarik
roh dari lutut hingga sampai ke perut dan kemudiannya mereka keluar. Datang
lagi satu kumpulan malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari perut
hingga sampai ke dada dan kemudiannya mereka keluar. Dan terakhir, datang
sekali lagi satu kumpulan malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya hingga
sampai ke kerongkong dan itulah yang dikatakan saat sakaratul maut orang
itu."
Sambung Rasullullah SAW lagi: "Kalau orang yang sakaratul maut itu orang
yang beriman, maka malaikat Jibrail as akan menebarkan sayapnya yang di sebelah
kanan sehingga orang yang sakaratul maut itu dapat melihat kedudukannya di
syurga. Apabila orang yang beriman itu melihat syurga, maka dia akan lupa
kepada orang yang berada di sekelilinginya. Ini adalah karena sangat rindunya
pada syurga dan melihat terus pandangannya kepada sayap Jibrail as. "Kalau
orang yang sakaratul maut itu orang munafik, maka Jibrail as akan menebarkan
sayap di sebelah kiri. Maka orang yang sakaratul maut itu dapat melihat
kedudukannya di neraka dan dalam masa itu orang itu tidak lagi melihat orang di
sekelilinginya. Ini adalah karena terlalu takutnya apabila melihat neraka yang
akan menjadi tempat tinggalnya.
Dari sebuah hadis bahawa apabila Allah SWT menghendaki seorang mukmin itu
dicabut nyawanya maka datanglah malaikat maut. Apabila malaikat maut hendak
mencabut roh orang mukmin itu dari arah mulut maka keluarlah zikir dari mulut
orang mukmin itu dengan berkata: "Tidak ada jalan bagimu mencabut roh
orang ini melalui jalan ini karena orang ini sentiasa menjadikan lidahnya
berzikir kepada Allah SWT." Setelah malaikat maut mendengar penjelasan
itu, maka dia pun kembali kepada Allah SWT dan menjelaskan apa yang diucapkan
oleh lidah orang mukmin itu.
Lalu Allah SWT berfirman : "Wahai malaikat maut, kamu cabutlah ruhnya dari
arah lain." Setelah malaikat maut mendapat perintah dari Allah SWT maka
malaikat maut pun coba mencabut roh orang mukmin dari arah tangan. Tapi
keluarlah sedekah dari arah tangan orang mukmin itu, keluarlah usapan kepala
anak-anak yatim dan keluar penulisan ilmu. Maka berkata tangan: Tidak ada jalan
bagimu untuk mencabut roh orang mukmin dari arah ini, tangan ini telah
mengeluarkan sedekah, tangan ini mengusap kepala anak-anak yatim dan tangan ini
menulis ilmu pengetahuan." Oleh karena malaikat maut gagal untuk mencabut
roh orang mukmin dari arah tangan maka malaikat maut coba pula dari arah kaki.
Malangnya malaikat maut juga gagal melakukan sebab kaki berkata: Tidak ada
jalan bagimu dari arah ini karena kaki ini sentiasa berjalan terus menerus mengerjakan
shalat dengan berjama’ah dan kaki ini juga berjalan menghadiri majlis-majlis
ilmu." Apabila gagal malaikat maut, mencabut roh orang mukmin dari arah
kaki, maka malaikat maut coba pula dari arah telinga. Ketika malaikat maut
menghampiri telinga, maka telinga pun berkata: "Tidak ada jalan bagimu
dari arah ini karena telinga ini sentiasa mendengar bacaan Al-Qur’an dan
zikir." Terakhir malaikat maut coba mencabut orang mukmin dari arah mata
tetapi baru hendak menghampiri mata maka berkata mata: "Tidak ada jalan
bagimu dari arah ini sebab mata ini sentiasa melihat beberapa mushaf dan
kitab-kitab dan mata ini sentiasa menangis kerana takut akan Allah."
Setelah gagal maka malaikat maut kembali kepada Allah SWT kemudian Allah SWT
berfirman : "Wahai malaikatKu, tulis AsmaKu ditelapak tanganmu dan
tunjukkan kepada roh orang yang beriman itu." Setelah mendapat perintah
dari Allah SWT maka malaikat maut menghampiri roh orang itu dan menunjukkan
Asma Allah SWT. Setelah melihat Asma Allah dan cintanya kepada Allah SWT maka
keluarlah roh tersebut dari arah mulut dengan tenang.
Abu Bakar ra pernah ditanya tentang kemana roh pergi setelah ia keluar dari
jasad. Maka berkata Abu Bakar ra: "Roh itu menuju ketujuh tempat :
Roh para Nabi dan utusan menuju ke Syurga Adnin.
Roh para ulama menuju ke Syurga Firdaus.
Roh mereka yang berbahagia menuju ke Syurga Illiyyina.
Roh para shuhada berterbangan seperti burung di syurga mengikut kehendak
mereka.
Roh para mukmin yang berdosa akan tergantung di udara tidak di bumi dan tidak
di langit sampai hari kiamat.
Roh anak-anak orang yang beriman akan berada di gunung dari minyak misik.
Roh orang-orang kafir akan berada dalam neraka Sijjin,mereka disiksa berserta
jasadnya hingga sampai hari Kiamat."
Rasullullah SAW bersabda : “Tiga kelompok manusia yang akan dijabat tangannya
oleh para malaikat pada hari mereka keluar dari kuburnya :
Orang-orang yang mati syahid.
Orang-orang yang mengerjakan solat malam dalam bulan ramadhan.
Orang berpuasa di hari Arafah”.
Roh berkata dan seluruh isi alam yang ada di langit atau bumi akan mendengarnya kecuali jin dan manusia.
Apabila mayat dimandikan,lalu roh berkata: “Wahai orang yang memandikan, aku minta kepadamu karana Allah, untuk melepaskan pakaianku dengan perlahan-lahan sebab pada saat ini aku beristirahat dari seretan malaikat maut".
Selepas itu, mayat pula bersuara sambil merayu: "Wahai orang yang memandikan, janganlah engkau menuangkan airmu dalam keadaan panas. Begitu juga jangan menuangnya dengan air yang dingin kerana tubuhku terbakar apabila terlepasnya roh dari tubuh".
Apabila dimandikan, roh sekali lagi merayu : "Demi Allah, wahai orang yang memandikan jangan engkau menggosok aku dengan kuat sebab tubuhku luka-luka dengan keluarnya roh". Setelah dimandikan dan di kafanni, telapak kaki mayat di ikat dan ia pun memanggil-manggil dan berpesan lagi supaya jangan di ikat terlalu kuat serta mengafani kepalanya kerana ingin melihat wajahnya sendiri, anak-anak, isteri atau suami buat terakhir kalinya, karena tidak dapat melihat lagi sampai Hari Kiamat.
Setelah keluar dari rumah lalu ia berpesan : "Demi Allah, wahai jemaahku, aku telah meniggalkan isteriku menjadi Janda. Maka janganlah kamu menyakitinya. Anak-anakku telah menjadi yatim dan janganlah kalian Menyakiti mereka. Sesungguhnya pada hari itu aku telah keluar dari rumahku dan aku tidak akan dapat kembali kepada mereka untuk selama-lamanya". Sesudah mayat diletakkan pada keranda, sekali lagi diserunya kepada jemaah supaya jangan mempercepatkan mayatnya ke kubur selagi belum mendengar suara anak-anak dan sanak saudara untuk terakhir kalinya.
Sesudah dibawa dan melangkah sebanyak tiga langkah dari rumah, roh pula berpesan: " Wahai Kekasihku, wahai saudaraku dan wahai anak-anakku, jangan kamu diperdaya dunia sebagaimana ia memperdayakan aku dan janganlah kamu lalai saat ini sebagaimana ia melalaikan aku". "Sesungguhnya aku tinggalkan apa yang aku telah aku kumpulkan untuk warisku dan sedikitpun mereka tidak mau menanggung kesalahanku". "Adapun didunia, Allah menghisab aku, padahal kamu merasa senang dengan keduniaan. Dan mereka juga tidak mau mendoakan aku".
Ada satu riwayat dari Abi Qalabah mengenai mimpi beliau yang melihat kubur pecah. Lalu mayat-mayat itu keluar dan duduk di tepi kubur masing-masing. Tidak seorang pun ada tanda-tanda memperoleh nur di muka mereka. Dalam mimpi itu, Abi Qalabah dapat melihat tetangganya juga dalam keadaan yang sama. Lalu dia bertanya kepada mayat tetangganya mengenai ketiadaan nur itu. Maka mayat itu menjawab: "Sesungguhnya bagi mereka yang memperoleh nur adalah karena petunjuk dari anak-anak dan teman-teman. Sebaliknya aku mempunyai anak-anak yang tidak soleh dan tidak pernah mendoakan aku".
Setelah mendengar jawaban mayat itu, Abi Qalabah pun terjaga. Pada malam itu juga dia memanggil anak tetangganya dan menceritakan apa yang di lihatnya dalam mimpi mengenai ayah mereka. Mendengar keadaan itu, anak-anak tetangganya itu berjanji di hadapan Abi Qalabah akan mendo’akan dan bersedekah untuk ayahnya. Tak lama setelah itu, Abi Qalabah sekali lagi bermimpi melihat tetangganya. Kali ini tetangganya sudah ada nur dimukanya dan kelihatan lebih terang daripada matahari.
Baginda Rasullullah SAW bersabda: Apabila telah sampai ajal seseorang maka akan masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam badan dan kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua telapak kakinya sehingga sampai kelutut. Setelah itu datang pula sekumpulan malaikat yang lain masuk menarik roh dari lutut hingga sampai ke perut dan kemudiannya mereka keluar. Datang lagi satu kumpulan malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari perut hingga sampai ke dada dan kemudiannya mereka keluar. Dan terakhir, datang sekali lagi satu kumpulan malaikat masuk dan menarik roh dari dadanya hingga sampai ke kerongkong dan itulah yang dikatakan saat sakaratul maut orang itu."
Sambung Rasullullah SAW lagi: "Kalau orang yang sakaratul maut itu orang yang beriman, maka malaikat Jibrail as akan menebarkan sayapnya yang di sebelah kanan sehingga orang yang sakaratul maut itu dapat melihat kedudukannya di syurga. Apabila orang yang beriman itu melihat syurga, maka dia akan lupa kepada orang yang berada di sekelilinginya. Ini adalah karena sangat rindunya pada syurga dan melihat terus pandangannya kepada sayap Jibrail as. "Kalau orang yang sakaratul maut itu orang munafik, maka Jibrail as akan menebarkan sayap di sebelah kiri. Maka orang yang sakaratul maut itu dapat melihat kedudukannya di neraka dan dalam masa itu orang itu tidak lagi melihat orang di sekelilinginya. Ini adalah karena terlalu takutnya apabila melihat neraka yang akan menjadi tempat tinggalnya.
Dari sebuah hadis bahawa apabila Allah SWT menghendaki seorang mukmin itu dicabut nyawanya maka datanglah malaikat maut. Apabila malaikat maut hendak mencabut roh orang mukmin itu dari arah mulut maka keluarlah zikir dari mulut orang mukmin itu dengan berkata: "Tidak ada jalan bagimu mencabut roh orang ini melalui jalan ini karena orang ini sentiasa menjadikan lidahnya berzikir kepada Allah SWT." Setelah malaikat maut mendengar penjelasan itu, maka dia pun kembali kepada Allah SWT dan menjelaskan apa yang diucapkan oleh lidah orang mukmin itu.
Lalu Allah SWT berfirman : "Wahai malaikat maut, kamu cabutlah ruhnya dari arah lain." Setelah malaikat maut mendapat perintah dari Allah SWT maka malaikat maut pun coba mencabut roh orang mukmin dari arah tangan. Tapi keluarlah sedekah dari arah tangan orang mukmin itu, keluarlah usapan kepala anak-anak yatim dan keluar penulisan ilmu. Maka berkata tangan: Tidak ada jalan bagimu untuk mencabut roh orang mukmin dari arah ini, tangan ini telah mengeluarkan sedekah, tangan ini mengusap kepala anak-anak yatim dan tangan ini menulis ilmu pengetahuan." Oleh karena malaikat maut gagal untuk mencabut roh orang mukmin dari arah tangan maka malaikat maut coba pula dari arah kaki. Malangnya malaikat maut juga gagal melakukan sebab kaki berkata: Tidak ada jalan bagimu dari arah ini karena kaki ini sentiasa berjalan terus menerus mengerjakan shalat dengan berjama’ah dan kaki ini juga berjalan menghadiri majlis-majlis ilmu." Apabila gagal malaikat maut, mencabut roh orang mukmin dari arah kaki, maka malaikat maut coba pula dari arah telinga. Ketika malaikat maut menghampiri telinga, maka telinga pun berkata: "Tidak ada jalan bagimu dari arah ini karena telinga ini sentiasa mendengar bacaan Al-Qur’an dan zikir." Terakhir malaikat maut coba mencabut orang mukmin dari arah mata tetapi baru hendak menghampiri mata maka berkata mata: "Tidak ada jalan bagimu dari arah ini sebab mata ini sentiasa melihat beberapa mushaf dan kitab-kitab dan mata ini sentiasa menangis kerana takut akan Allah." Setelah gagal maka malaikat maut kembali kepada Allah SWT kemudian Allah SWT berfirman : "Wahai malaikatKu, tulis AsmaKu ditelapak tanganmu dan tunjukkan kepada roh orang yang beriman itu." Setelah mendapat perintah dari Allah SWT maka malaikat maut menghampiri roh orang itu dan menunjukkan Asma Allah SWT. Setelah melihat Asma Allah dan cintanya kepada Allah SWT maka keluarlah roh tersebut dari arah mulut dengan tenang.
Abu Bakar ra pernah ditanya tentang kemana roh pergi setelah ia keluar dari jasad. Maka berkata Abu Bakar ra: "Roh itu menuju ketujuh tempat :
Roh para Nabi dan utusan menuju ke Syurga Adnin.
Roh para ulama menuju ke Syurga Firdaus.
Roh mereka yang berbahagia menuju ke Syurga Illiyyina.
Roh para shuhada berterbangan seperti burung di syurga mengikut kehendak mereka.
Roh para mukmin yang berdosa akan tergantung di udara tidak di bumi dan tidak di langit sampai hari kiamat.
Roh anak-anak orang yang beriman akan berada di gunung dari minyak misik.
Roh orang-orang kafir akan berada dalam neraka Sijjin,mereka disiksa berserta jasadnya hingga sampai hari Kiamat."
Rasullullah SAW bersabda : “Tiga kelompok manusia yang akan dijabat tangannya oleh para malaikat pada hari mereka keluar dari kuburnya :
Orang-orang yang mati syahid.
Orang-orang yang mengerjakan solat malam dalam bulan ramadhan.
Orang berpuasa di hari Arafah”.
0 komentar:
Posting Komentar